Kamis, 06 Mei 2010

Khawatirku

Disaat terbangun dari tidurku di pagi hari

Aku khawatir, akankah Allah meridhoi setiap langkahku hari ini ?

Ketika memulai hari

Aku khawatir,untuk menyapa kakakku,khawatir akan setiap nasihat dan teguran yang akan ia sampaikan padaku

Dikala tiba waktuku untuk menuntut ilmu

Aku khawatir, untuk menyapa kawan-kawan dan dosen-dosenku, apakah aku berpenampilan cukup rapi hari ini ?

Aku pun masih khawatir, ketika harus berbicara di depan kelas, dikala tiba saatnya presentasi,

Aku khawatir, apakah yang aku sampaikan cukup berarti ?

Apakah aku mampu dan cukup berani untuk menyampaikan hal di depan kelas ?

meskipun itu sesuatu yang amat aku mengerti.

Waktu istirahat pun tiba, saatnya melepas penat, merenggangkan otot-otot tubuh, makan siang, dan menikmati istirahat terindah,

Kala bersujud di hadapanNya..

Pada setiap bulir-bulir air wudhu,

Dalam setiap basuhannya,

Kesejukan, ketenangan, dan kedamaian hati…

Tapi aku khawatir, apakah Ia menerima setiap sholatku ?

Mengabulkan setiap doaku ?

Mengampuni setiap dosaku ?

Senja pun menjemput pulang sang mentari

Membiaskan rona jingga indah pada langit

Mengantar pulang para mujahid-mujahid muda pencari ilmu

Tibalah saatnya berkumpul dengan keluarga,

Makan malam yang indah pada setiap suapannya,

Di iringi bertukar kisah seharian,

Namun ada lagi kehawatiran, apakah setiap nasi, setiap sendok makanan yang masuk dalam tubuhku ini barokah ? Hallal kah ?

Tibalah waktu tuk membaca Al Qur’an

Tuk mengantarkanku, sebelum melabuhkan mimpi-mimpi yang indah

Ada lagi kekhawatiran, akankah Al Qur’an yang kubaca ini dapat meramaikan dan temaniku dalam kubur kelak ?

Tibalah saat itu, saat istirahat, mengumpulkan kembali semua semangat untuk hari selanjutnya

Tapi aku khawatir, masihkah dapat kulihat mentari esok pagi ?

Ya Allah, maafkan hambaMu ini…

Tidak seharusnya kekhawatiran itu ada..

Bukankah Engkau selalu dekat dengan hambaMU…

Ya Rabbi, terima kasih…

Untuk semua yang telah Kau berikan,

yang aku minta ataupun tidak

yang selalu Kau berikan cuma-cuma tanpa imbalan apapun…

Ya Allah, aku tau…

Setiap khawatir itu,

Adalah rasa syukurku yang teramat kurang padaMu…

Ya Allah, ampuni…

Ampuni hamba yang kufur akan nikmatMU..

Terima kasih Ya Ghofur…

_intan_Thursday,04 29 2010_RB2_IP FE UII_jogja_16.44 WIB_

2 komentar:

  1. Subhanallah...
    itu ungkapan pertamaku membaca puisimu
    tak kusangka temanku di SMP dulu telah berubah sedewasa ini dan dapat memikirkan hal-hal mendalam spt ini ^^
    Kesan: bahasanya udah bagus dan puitis. Tapi sering2 latihan aja biar kata2x semakin nyastra
    Ganbatte Kudasai, Sist!

    BalasHapus
  2. itulah nis,, bikin karya sastra tak mudah..
    trimakasih ya,,dr smp km slalu menyemangatiku.. hehe..
    kritik dan saran terus ditunggu.. mksh niswa..

    BalasHapus