Senin, 12 Januari 2015

sumber: google.com

Hagyo 2013. School 2013.

Begitu selesai nonton school 2013 aku langsung nulis. Banyak yang bilang drama ini nggak recommended. Bagus, tapi nggak recommended. Ada juga yang bilang “nonton deh tan.!”
Dan aku nyoba nonton drama ini, tanpa alasan.
Drama ini diperankan oleh Jong Suk, Kim Woo Bin, Park Se Young, Jang Nara, dan Choi Daniel.
Nggak ada manusia yang sempurna, begitu juga tak ada guru yang sempurna. Cukup touching ini drama. Menceritakan perjuangan seorang guru, untuk mencoba mengerti, memahami, dan mengenali murid-muridnya luar dalam. Menunjukkan kesabaran, ketenangan, namun juga tegas. Mungkin begitulah fenomena murid-murid dan guru-guru SMA di Korea? Atau di seluruh dunia?
Segala macam permasalahan muncul: persahabatan, permusuhan, bullying, geng, perkelahian, pemberontakan, pencurian, pengkhianatan, hingga sampai kasus bunuh diri. Juga dari orang tua yang tidak peduli dengan anak mereka sampai dengan sebegitu pedulinya hingga membuat sang anak stress. Ada juga yang masa depannya diatur sedemikian rupa oleh orang tuanya, dan anak tak punya daya melawan. Saat itulah guru merupakan satu-satunya tempat untuk mereka bersandar. Semua hal adalah tentang sebab dan akibat, saat guru dengan tulus membantu, mengerti, dan menuntun si murid, saat itulah si murid sadar. Dan dia bersikap menjadi lebih baik. Di drama ini jang nara dan partnernya memerankan dengan sangat bagus, menurutku. Beberapa scene bikin nangis. Lupakan soal kisah cinta, lupakan soal romantic. It’s about school, youth, teenage, dan kisah kasih antara guru dan murid. Guru di drama ini tak hanya mengurusi nilai. Memahami dan mengerti pribadi si murid sudah hal utama. Tak hanya itu, bahkan latar belakang si murid, juga urusan diluar sekolah si murid, guru pun siap membantu. Menawarkan bantuan malah. Hingga sampai di akhir episode film ini, sang guru tak mengenal menyerah untuk terus berharap.
Drama ini kisahnya kompleks, dan kasusnya beruntun terus menerus dari satu kasus ke kasus yang lain. Indah, saat ada orang lain diluar rumah slain keluarga yang peduli, saat ada orang lain disamping sahabat ada yang menunggu. Guru tak hanya melulu mengajari pelajaran, peduli dengan nilai, peduli dengan banyaknya murid bicara di kelas, berapa murid yang tidur di kelas, tak hanya mendidik, tapi juga mengerti, memahami, dan tak lelah member semangat dan dukungan. Guru selalu menyimpan harapan besar untuk muridnya, layaknya ibu, layaknya ayah. Tak kenal yang namanya menyerah, juga kuat hatinya menghadapi murid. Semoga semua guru di bumi ini bisa seperti itu. At least try to be good teacher. No teachers perfect anyway. ^_^

Good drama. Recommend. Meski banyak adegan berantem, tp coba diliat dari sisi yang bagusnya aja. Apalagi dari teacher point of view. Menurutku, bagaimana si guru bersikap ke murid, keren. Hehehe.. peace. Hidup Guru !!






Sweeeeeeet…. Suatu ketika, saat kakakku pulang dari suatu tempat, yang aku-nggak-tau-dia-darimana. Bawalah dia makanan ini. Katanya semacam roti ato kue itu bernama pai brownies. Karna dia berpenampilan memiliki kulit selayaknya kue pai, dan memiliki isi semacam brownies, yang rasanya memang mirip rasa brownies. Soal rasa enak, enak banget malah. Doyan banget pokoknya. Konon kata kakakku, dia dari temennya, tapi entah kenapa, saat ummi mau pesen lagi tak juga dipesenin sama tuh manusia. Kecewa. Enak, tapi klo nggak tau harus beli dimana sebel juga. Hehehehe….






Sate Klathak Pak Pong, letaknya di Imogiri. Jauh banget, iya. Tapi enak, apalagi tongseng kering yang disebut dengan kicik (kalo nggak salah, klo salah tolong dikoreksi). Foto pertama atas dari kiri. Itu enak sungguh makanan. Entah karena lama nggak makan daging kambing jadi enak, ato memang enak. Tapi, rumah makan sate klatak pak pong ini sudah sangat terkenal di Jogjakarta. Jangan ragukan enaknya. Enak banget… pengen kesana lagi, tapi kata ummi, nunggu abah cuti kerja dulu. Hm.. baiklah. Untuk sate klathak ini, mari bersabar. ^_^


Senin, 05 Januari 2015


Ini nih…. Lagi-lagi makan mi. mi diatas sebenernya Cuma mi rebus biasa. Mi rebus sedap rasa bakso. Tapi, karna aku nggak begitu suka dengan yang kuah2, kecuali mi ayam yg kuahnya dikit,maka aku bikin mi rebus sedap rasa bakso ini dengan sedikit sangat kuah. Ditambah kecap biar nggak terlalu asin, dan juga ditambah kornet sapi. Itu yang bkin enak… sluuuurtp…. ^_^



579. Iya kami menyebut kolompok pertemanan kami 579 gank. Berawal dari menyukai lagu, drama, film, dan acara tv yang sama kami berjumpa. Ditambah lagi dengan kesukaan kami masak;meskipun masak nggak jelas. We tried to cook many kind of cuisines, Italian, Korean, Indonesian, hmm Indonesian? I forgot which Indonesian food we cooked. Intinya, kami bersama, meski usia tak sama bukan berarti kita nggak chingu.. hehe.. tetep aja eonni-dongseng. We share a lot of things, penting nggak penting, jayus nggak jayus, lucu nggak lucu,. Ngono lah pokoke.. sebenernya dua dari mereka adalah 2 senior yang cukup aku segani di kampus. Terlebih di organisasi yang aku ikuti. Dan seorang eonni adl kawan baik eonni tertua. Hehe. Tapi, time is rolling, rolling the memory, rolling the change, and rolling the chance. We are invincible – youth. Happy. Then, gelang ini kubuat Cuma iseng awalnya, karna lagi kesenengan dan awal-awal bisa bikin gelang. Memadukan warna kesukaan kami masing-masing. Sebenernya nggak berarti sih ini gelang. Hehehe… Cuma krn aku heboh dan suka sama gelang ini aja.. jadilah tulisan di blog. Yok, live the life happily eonni deul… together. ^_^



Ini diaaaa…. Perjalan kuliner nggak aka nada habisnya. Itu dia Hororo Ramyun bukan Ramen. Di daerah Babarsari. Tau lah pasti ya…. Sebenernya lupa itu menu apa yang kami pesan. Yakisoba dan apa gitu… hehe… enak. Suka pokoknya. Jadi critanya kak pelangi butuh bantuan untuk ngedata keperluan thesis nya.. dan “dibayar” lah aku pake ini. Suka, seneng, enak, tempatnya juga suka. Harga juga lumayan. Patut dicoba. Hororo. Bukan Haroro lho yaaaa…. Hehe ^_^