Bocah kecil itu berlari dengan penuh semangat Dibawah teriknya mentari Yang membakar kulit tubuh dan jiwanya Membakar semangat anak kecilnya Sembari menjinjing kotak semir sepatu Berebut jalan dalam hingar bingar stasiun Mencari bapak-bapak, ibu-ibu, pria, wanita Yang tengah bosan menunggu waktu yang berjalan bagai ulat Mencari mereka untuk bekal stamina esok hari Mencari mereka untuk menggapai masa depan indahnya Mencari mereka untuk memahami bahwa inilah hidup Bocah kecil itu Bersyukur atas setiap tarikan nafasnya yang gratis Bersyukur atas setiap detik hidupnya yang bebas Bersyukur atas setiap logam uangnya Bersyukur atas setiap alat semirnya yang barokah Bersyukur pada setiap helaan hidup ini Itulah dia Bocah semir sepatu Yang mengerti makna hidup Dalam setiap syukurnya Itulah dia Bocah semir sepatu Yang selalu mengobarkan semangat Dalam setiap aliran darahnya Begitulah ia Yang selalu bersyukur dan yakin Bahwa Allah akan meridhoi dalam setiap langkah hidupnya _intan_jogja_Wednesday_05052010_13.42 wib_P 1/6 FE UII_
Ia datang untuk menyeimbangkan cuaca dan udara di dunia.. Gemuruh membahana di langit sana.. Mengantarkan setiap tetes hujan menuju bumi.. Dalam derasnya,, dalam sejuknya.. Temani para insan yang tengah lelah merajut sejarah.. Menggemburkan tanah.. Mengisi hati yang kesepian.. Meramaikan alam yang semula sepi.. Mengantarkan para pemalas kembali ke bawah selimut mereka.. Menantang pemuda semangat menebus derasnya untuk mengejar ilmu.. Melatih kesabaran seorang ibu,, yang anak mereka ingin bermain-main dengannya.. Itulah hujan.. Menyejukkan.. Menentramkan.. Indah.. Dan melegakan..
_Dalam derasnya hujan _intan_jogja_Wednesday_05052010_14.18 wib_P 1/6 FE UII_ (lagi di kelas mata kuliah OT,, subhanallah derasnya waktu itu.. jd pgn ujan2nan.. hehe)
Kamis, 06 Mei 2010
Khawatirku
Disaat terbangun dari tidurku di pagi hari
Aku khawatir, akankah Allah meridhoi setiap langkahku hari ini ?
Ketika memulai hari
Aku khawatir,untuk menyapa kakakku,khawatir akan setiap nasihat dan teguran yang akan ia sampaikan padaku
Dikala tiba waktuku untuk menuntut ilmu
Aku khawatir, untuk menyapa kawan-kawan dan dosen-dosenku, apakah aku berpenampilan cukup rapi hari ini ?
Aku pun masih khawatir, ketika harus berbicara di depan kelas, dikala tiba saatnya presentasi,
Aku khawatir, apakah yang aku sampaikan cukup berarti ?
Apakah aku mampu dan cukup berani untuk menyampaikan hal di depan kelas ?
meskipun itu sesuatu yang amat aku mengerti.
Waktu istirahat pun tiba, saatnya melepas penat, merenggangkan otot-otot tubuh, makan siang, dan menikmati istirahat terindah,
Kala bersujud di hadapanNya..
Pada setiap bulir-bulir air wudhu,
Dalam setiap basuhannya,
Kesejukan, ketenangan, dan kedamaian hati…
Tapi aku khawatir, apakah Ia menerima setiap sholatku ?
Mengabulkan setiap doaku ?
Mengampuni setiap dosaku ?
Senja pun menjemput pulang sang mentari
Membiaskan rona jingga indah pada langit
Mengantar pulang para mujahid-mujahid muda pencari ilmu
Tibalah saatnya berkumpul dengan keluarga,
Makan malam yang indah pada setiap suapannya,
Di iringi bertukar kisah seharian,
Namun ada lagi kehawatiran, apakah setiap nasi, setiap sendok makanan yang masuk dalam tubuhku ini barokah ? Hallal kah ?
Tibalah waktu tuk membaca Al Qur’an
Tuk mengantarkanku, sebelum melabuhkan mimpi-mimpi yang indah
Ada lagi kekhawatiran, akankah Al Qur’an yang kubaca ini dapat meramaikan dan temaniku dalam kubur kelak ?
Tibalah saat itu, saat istirahat, mengumpulkan kembali semua semangat untuk hari selanjutnya
Tapi aku khawatir, masihkah dapat kulihat mentari esok pagi ?
Ya Allah, maafkan hambaMu ini…
Tidak seharusnya kekhawatiran itu ada..
Bukankah Engkau selalu dekat dengan hambaMU…
Ya Rabbi, terima kasih…
Untuk semua yang telah Kau berikan,
yang aku minta ataupun tidak
yang selalu Kau berikan cuma-cuma tanpa imbalan apapun…
Ya Allah, aku tau…
Setiap khawatir itu,
Adalah rasa syukurku yang teramat kurang padaMu…
Ya Allah, ampuni…
Ampuni hamba yang kufur akan nikmatMU..
Terima kasih Ya Ghofur…
_intan_Thursday,04 29 2010_RB2_IP FE UII_jogja_16.44 WIB_
Di blog ini,, dengan nama "Kata Hatiku" bener-bener mewakili beberapa setiap kata yg terlontar dr hati... Disini akan lebih cenderung pada puisi,, dimana puisi itu,, disetiap katanya memiliki makna yg berjuta,, tersirat ataupun tersurat,, itulah puisi,, yang terkadang memiliki ke ambiguan yg indah... hehe... still learning to writing... :)
Ada pelangi disana dan ia membiaskan cahayanya yg indah dalam 12 hari tiada henti
Tak perlu ada tangis disana karna kami tau, pelangi itu indah yg ada hanya tawa yg menghias menutup lubang kepenatan yg mengantarkan kepada saling menerima adanya
ada cinta, kebersamaan, dan kasih sayang disana layaknya pelangi yg penuh warna hidup dlm satu atap tidur dlm satu lantai inilah kebersamaan
peduli ketika ada yg sakit saling mengingatkan ketika lupa
tertawa bersama, menyanyi bersama, terkadang mengeluh pun bersama berbagi kisah, saling mengenal lebih inilah ukhuwah yg benar-benar terasa ada
begitu tenang dan damainya hati, kala terbangun mendahului sang ayam menghias sluruh ruangan dg lantunan indah ayat Al Quran dan dikala semua lebih indah saat kami mengejar surga, dalam hafalan juz amma
inilah keindahan pelangi inilah hidup berbagi bersama
belajar banyak hal sabar, istiqomah, ikhlas, qana'ah, ikhtiar, dan slalu berusaha rendah hati
pelangi itu terbentuk dlm 12 hari yg indah tapi ia akan terus ada tanpa harus satu atap dan satu lantai pelangi itu tetap indah dalam hati kami masing-masing dan terus membiaskan rona warna warni